Air Mata & Nyanyian di Menit 20: Liverpool Abadikan Diogo Jota Selamanya

Daftar Isi

 

Deepdale – Laga uji coba pramusim antara Preston North End vs Liverpool berubah menjadi momen penuh emosi. Di balik kemenangan 3-1 yang diraih The Reds, penghormatan menyentuh hati diberikan kepada Diogo Jota, pemain yang wafat tragis hanya 11 hari sebelumnya.

Jota meninggal dunia bersama adiknya dalam kecelakaan mobil di Spanyol pada 3 Juli 2025. Untuk Liverpool, laga ini menjadi pertandingan pertama tanpa kehadiran sang nomor 20 — dan seluruh elemen klub datang dengan duka mendalam.

Sebelum pertandingan dimulai, suasana hening menyelimuti stadion Deepdale. Lagu kebanggaan You'll Never Walk Alone bergema syahdu, diiringi momen mengheningkan cipta satu menit. Di layar stadion, terpajang wajah Jota dan adiknya, membuat banyak penonton tak kuasa menahan air mata.

Kapten Preston, Ben Whiteman, secara simbolis meletakkan karangan bunga di depan tribun pendukung Liverpool, sebagai penghormatan kepada pemain yang telah menjadi bagian dari Premier League selama lebih dari empat tahun.

Kedua tim juga mengenakan pita hitam di lengan dan membentuk lingkaran di tengah lapangan saat mengheningkan cipta. Tepuk tangan panjang terdengar setelahnya — tanda cinta abadi untuk sang pemain.

Tidak berhenti di situ. Suporter Liverpool kompak menyanyikan chant khusus untuk Jota, terutama saat laga memasuki menit ke-20 — nomor punggung sang pemain yang kini dipensiunkan oleh klub sebagai bentuk penghormatan abadi.

Selebrasi gol Liverpool pun sarat makna. Darwin Nunez menirukan gaya selebrasi khas Jota: duduk di lapangan sambil membentuk gestur tangan menyerupai buaya dan gaya seperti sedang bermain game. Cody Gakpo, pencetak gol ketiga, juga mempersembahkan selebrasinya dengan membentuk angka "20" menggunakan jari.


"Tidak akan pernah ada laga yang sama tanpa dia," ujar pelatih Liverpool, yang belum memberikan konferensi pers resmi tetapi memberi gestur mencium pita hitam di akhir laga.


Liverpool tetap melangkah, tapi Diogo Jota tak pernah akan ditinggalkan. Namanya kini abadi dalam nyanyian, angka, dan hati mereka yang pernah menyaksikan magisnya.