Chelsea Bantai PSG Lewat Permainan PSG Sendiri! Maresca Buka Rahasia Taktik Sadis

Daftar Isi

New Jersey – Banyak yang memperkirakan Paris Saint-Germain akan mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2025 setelah menggulung Real Madrid 4-0. Namun, dunia terbalik hanya dalam hitungan hari.

Chelsea tampil brutal. Tim racikan Enzo Maresca melumat PSG 3-0 di MetLife Stadium, Senin (14/7/2025) dini hari WIB. Bukan cuma menang skor besar, The Blues menang secara taktik – bahkan memakai taktik PSG sendiri!

Taktik Maresca: Hancurkan PSG dengan Gaya PSG

PSG dikenal musim ini dengan pressing intens, overload sisi lapangan, dan rotasi posisi ekstrem. Tapi, Maresca tak tunduk. Ia justru mengalahkan PSG dengan pendekatan yang sama.

“PSG tim yang luar biasa. Tapi kami bukan Madrid atau Inter. Kami punya gaya sendiri,” ucap Levi Colwill, menegaskan sebelum laga.

Maresca melihat kelemahan di sisi kiri PSG yang dihuni Nuno Mendes dan Khvicha Kvaratskhelia. Celah itu dimanfaatkan oleh Cole Palmer, yang tampil sebagai 'Iceman' pengacak ritme PSG.

“Saya suka catur. Kami melihat ruang di sisi kiri mereka. Maka kami eksploitasi itu,” ungkap Maresca pasca pertandingan.

Palmer Kill Mode: 2 Gol, 1 Assist, Luluh Lantakkan PSG

Palmer mencetak dua gol di menit ke-22 dan 30, lalu memberi assist untuk Joao Pedro di menit 43. Ia beroperasi sebagai inverted winger dan berkali-kali menemukan ruang antara lini PSG.

“Kami lebih banyak menyerang sisi kiri mereka karena ada Cole. Dia bisa tentukan pertandingan,” kata Joao Pedro.

Maresca menjelaskan bahwa rencana ini dibangun lewat pembacaan intens terhadap pola PSG yang biasa menggunakan 3 gelandang rotatif.

Press vs Press: PSG Kena Senjata Makan Tuan

Alih-alih mundur, Chelsea justru menekan tinggi sejak awal pertandingan. PSG yang biasanya unggul dalam duel pressing, kali ini justru jadi korban.

Moises Caicedo tampil trengginas, membuat Vitinha frustrasi. Statistik sang gelandang PSG merosot tajam:

  • Hanya menang 1 dari 4 ground duels

  • Gagal total dalam 5 crossing

  • Berkali-kali kehilangan bola di bawah tekanan

“Kami tahu tak bisa tekan mereka 90 menit karena cuaca. Tapi di 10 menit pertama, kami harus tunjukkan niat,” jelas Maresca.

Distribusi Sanchez, Timing Palmer, dan Pukulan Cepat

Meski cuma menguasai bola 30%, Chelsea brutal lewat direct ball dari Robert Sanchez. Dari 26 umpan panjang, meski hanya 9 sukses, sebagian besar menciptakan situasi tekanan tinggi.

“Biasanya lawan memberi solusi. PSG main tinggi, kami kirim long ball,” tambah Maresca.

Strategi itu menempatkan Chelsea unggul cepat dan bikin PSG panik sebelum jeda babak pertama.

Colwill: “Kami Tahu Cara Menang”

Bek muda Chelsea, Levi Colwill, memuji keberanian dan disiplin timnya:

“Cole masuk dari kanan dan menusuk ke tengah, itu menghancurkan mereka. Banyak pemain lain juga kerja keras meski tak kelihatan di statistik.”

Chelsea bukan hanya menang. Mereka mendikte PSG. Enzo Maresca membuktikan diri bukan sekadar pelatih baru, tapi arsitek genius yang tahu kapan harus menyerang ego demi hasil.

The Blues kini punya trofi Piala Dunia Antarklub di lemari — dan kemenangan yang akan dikenang selamanya sebagai pelajaran taktik keras untuk raksasa Prancis.